Friday, May 10, 2013

2000 mdpl



Kali ini gue bakal nulis tentang gunung lagi hehe. Bukan gue bukan anak gunung,gue masih anak manusia kok. Jangan bosen-bosen baca yaa. Kalo manusia di bagi jadi dua antara yang suka ngemall dan yang suka ngamil mungkin gue jadi yang nomer 3 #apasi.
Gue suka banget sama alam Gak tau kenapa, terutama gunung. Tapi gue juga suka pantai, tapi lebih suka gunung. gue suka bersantai di pantai, tapi gue juga suka dingin-dinginan di gunung. Mungkin gak banyak orang yang suka naik gunung tapi banyak orang yang suka ke pantai, cukup.


Gue sering ditanya sama temen gue, bahkan ortu gue. apa si enaknya naik gunung? lo dapet apa naik gunung?  gue Cuma bisa jawab, “dapat capek”. Ya mau gimana lagi kepuasan gue naik gunung gak bisa gue ungkapin, yang bisa gue ungkapain ya capek itu tadi. Sudah-sudah lupakan. Kali ini gue naik gunung sama temen sekelas gue, kita ber12 ada 9 cowok dan 3 cewek. Kita naik ini dalam rangka maulid nabi refresing, biasa habis uas soalnya.  Rabu pagi kita ada uas, setelah uas kita lansung balik, tapi kita nongkrong dulu buat rundingan, setelah fix semua kita balik sendiri-sendiri ke kos dan janjian buat ketemu lagi jam 12 di depan SPBU. Tapi kebanyakan mereka dateng jam 1.

Dari malang kita berangkat naik motor karena emang gak jauh, gunung yang mau kita daki ada di daerah batu mungkin Cuma 30 menit dari malang. Petualangan di mulai. Bisa di bilang kita naik gunung ini lumayan niat. Karena Cuma 3 orang yang pakek tas carier (tas buat naik gunung) yang lain? Pakek tas kuliah. Ada 3 yang pakek both dan dua pakek sandal traker, yang lain? Sepatu kuliah. Sebagai pendaki professional, kita gagal. Masalah peralatan mendaki kita emang masih gak niat tapi masalah perbekalan kita niat banget. satu orang bawa 2 mi, 1 kornet, 1 sarden. Dan kita bawa 2 tenda, ipad, rice cocker, kulkas dan tv plasma 90”. Niat banget? emang. Oh iya lupa gak gue sebutin kita mau naik gunung apa, kita mau naik gunung panderman.

 kalo menurut Wikipedia
Gunung Panderman adalah sebuah gunung di Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia, dengan puncaknya, Basundara, yang berketinggian 2.000 meter dpl. Rute dari Malang ke Gunung Panderman:
Malang-Batu (45 menit)
Batu-Latar Ombo (90 menit)
Latar Ombo-Puncak (90 menit)

ini penampakan gunungnya 


setelah sampai desa terakhir kita parkirin motor, terus kita di suruh ngisi biodata dan bayar Rp1500 per orang. Setelah ngecek barang bawaan kita ngumpul buat baca doa dan berangkat. Kita mulai naik sekitar jam 2an menurut teman kita putra (juru kunci gunung panderman), kita akan melewati pos latar ombo, watu gede, dan yang terakhir puncak. Berhubung kita takut kemalaman sampai puncak, kita lansung berangkat.

Awal-awal perjalanan kita masih di sambut sama jalan berpafing dan sawah di kanan dan kiri. Setelah jalan kira-kira 30menit kita mulai masuk di hutan. Gak lama jalan kita berhenti lagi kenapa? Buat foto-foto, biasa kita menyalurkan bakat bawaan lahir, narsis. Hasrat  narsis uda tersalurkan, kira-kira 1 jam kita jalan kita sampai latar ombo. Dari mulai awal pertama jalan sampai pos latar ombo (halaman yang luas) jalannya lumayan nanjak. Kita istirahat sebentar dan foto-foto lagi, gak usa heran karena kebanyakan dari kita emang punya bakat model narsis.

setelah istirahat, minum dan foto-foto kita jalan lagi buat ngelanjutin ke pos watu gede (batu besar)  perjalan kali ini gak seberat ke latar ombo soalnya kata Putra jalannya landai. Dari latar ombo kita Cuma butuh waktu  setengah jam. Di watu gede kita Cuma berhenti sebentar terus jalan lagi. Medan terberat itu dari pos watu gede ke puncuk soalnya naik banget dan licin. Dari watu gede ke puncak cuaca makin parah anginnya gede banget dan kabutnya mulai turun. Emang dari bawah kita naik emang udah mendung. Efek mendung kerasa waktu kita udah setengah jalan. Anginnya kenceng banget dan berisik, sampek-sampek bisa kebawa angin yang badannya kurus kayak gue gini. Tapi dengan semangat seolah-olah di atas ada pemandian air hangat kita sampai puncak dengan selamat dan ganteng.

Sampai atas kita lansung buat tenda dan lansung masuk karena anginnya mulai gak karuan dan dinginnya kayak di Himalaya. Malam kita gak berjalan lancar karena angin sama hujannya parah banget hanya sebagian dari kita yang bias tidur, yang lain tetep terjaga sampai pagi. Jam 5 pagi kita semua keluar tenda buat masak sarapan sama bikin kopi, tapi semua itu berubah ketika Negara api monyet menyerang #iniserius. Jadi banyak kera atau monyet gitu yang berdatangan ke tenda kita dan merebut makanan kita sampai tinggal dikit, mereka agresif banget kalo makanan yang mereka ambil kita ambil balik, mereka mengejar kita dengan menggigit atau mencakar kita. Gara-gara itu kita gak jadi sarapan, kita lansung packing dan milih buat turun.

Turun lebih susah dari pada naik karena kemaren malem hujan angin, dan pagi ini masih berangin. Kita turun satu per satu, terpeleset, jatuh itu yang mewarnai turun kita. 1 jam jalan kita sampai di pos watu gede dan berhenti buat masak sisa makanan yang berhasil kita selamatkan dari jarah sama kawanan monyet. Kita masak 10 mi instan, dan 2 kornet. Setelah kenyang kita jalan lagi, perjalanan kita lebih ringan dari pada naik karena kita bercanda sepanjang jalan. Gak kerasa kita sampai di latar ombo dan disana kita liat anak pecinta alam lain. Kita ciuman salaman dan saling bertegur sapa, kita beristirahat sebentar di latar ombo. Kita jalan lagi biar sampai di bawah gak siang-siang banget, 1 jam jalan kita udah sampai bawaah dan selamat sampai kos masing-masing. tamat! terima kasih sudah membaca, tinggalin komen yaaa J

1 comment:

  1. like!
    visit my new blog sam... thanks
    cerpennya ditunggu! haha :DD

    ReplyDelete