Kali ini gue bakal nulis tentang gunung lagi hehe.
Bukan gue bukan anak gunung,gue masih anak manusia kok. Jangan bosen-bosen baca
yaa. Kalo manusia di bagi jadi dua antara yang suka ngemall dan yang suka
ngamil mungkin gue jadi yang nomer 3 #apasi.
Gue suka banget sama alam Gak tau kenapa, terutama gunung. Tapi gue juga suka pantai, tapi lebih suka gunung. gue suka bersantai di pantai, tapi gue juga suka dingin-dinginan di gunung. Mungkin gak banyak orang yang suka naik gunung tapi banyak orang yang suka ke pantai, cukup.
Gue suka banget sama alam Gak tau kenapa, terutama gunung. Tapi gue juga suka pantai, tapi lebih suka gunung. gue suka bersantai di pantai, tapi gue juga suka dingin-dinginan di gunung. Mungkin gak banyak orang yang suka naik gunung tapi banyak orang yang suka ke pantai, cukup.
Gue sering ditanya sama temen gue, bahkan ortu gue.
apa si enaknya naik gunung? lo dapet apa naik gunung? gue Cuma bisa jawab, “dapat capek”. Ya mau
gimana lagi kepuasan gue naik gunung gak bisa gue ungkapin, yang bisa gue ungkapain
ya capek itu tadi. Sudah-sudah lupakan. Kali ini gue naik gunung sama temen
sekelas gue, kita ber12 ada 9 cowok dan 3 cewek. Kita naik ini dalam rangka maulid
nabi refresing, biasa habis uas soalnya.
Rabu pagi kita ada uas, setelah uas kita lansung balik, tapi kita
nongkrong dulu buat rundingan, setelah fix semua kita balik sendiri-sendiri ke
kos dan janjian buat ketemu lagi jam 12 di depan SPBU. Tapi kebanyakan mereka
dateng jam 1.
Dari malang kita berangkat naik motor karena emang
gak jauh, gunung yang mau kita daki ada di daerah batu mungkin Cuma 30 menit
dari malang. Petualangan di mulai. Bisa di bilang kita naik gunung ini lumayan
niat. Karena Cuma 3 orang yang pakek tas carier (tas buat naik gunung) yang
lain? Pakek tas kuliah. Ada 3 yang pakek both dan dua pakek sandal traker, yang
lain? Sepatu kuliah. Sebagai pendaki professional, kita gagal. Masalah
peralatan mendaki kita emang masih gak niat tapi masalah perbekalan kita niat
banget. satu orang bawa 2 mi, 1 kornet, 1 sarden. Dan kita bawa 2 tenda, ipad,
rice cocker, kulkas dan tv plasma 90”. Niat banget? emang. Oh iya lupa gak gue
sebutin kita mau naik gunung apa, kita mau naik gunung panderman.
kalo menurut Wikipedia
Gunung Panderman adalah
sebuah gunung di Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia, dengan puncaknya, Basundara,
yang berketinggian 2.000 meter dpl. Rute dari Malang ke Gunung Panderman:
Malang-Batu (45 menit)
Batu-Latar Ombo (90
menit)
Latar Ombo-Puncak (90
menit)
ini penampakan gunungnya
setelah sampai desa terakhir kita parkirin motor,
terus kita di suruh ngisi biodata dan bayar Rp1500 per orang. Setelah ngecek
barang bawaan kita ngumpul buat baca doa dan berangkat. Kita mulai naik sekitar
jam 2an menurut teman kita putra (juru kunci gunung panderman), kita akan
melewati pos latar ombo, watu gede, dan yang terakhir puncak. Berhubung kita
takut kemalaman sampai puncak, kita lansung berangkat.
Awal-awal perjalanan kita masih di sambut sama jalan
berpafing dan sawah di kanan dan kiri. Setelah jalan kira-kira 30menit kita
mulai masuk di hutan. Gak lama jalan kita berhenti lagi kenapa? Buat foto-foto,
biasa kita menyalurkan bakat bawaan lahir, narsis. Hasrat narsis uda tersalurkan, kira-kira 1 jam kita
jalan kita sampai latar ombo. Dari mulai awal pertama jalan sampai pos latar
ombo (halaman yang luas) jalannya lumayan nanjak. Kita istirahat sebentar dan
foto-foto lagi, gak usa heran karena kebanyakan dari kita emang punya bakat model
narsis.
setelah istirahat, minum dan foto-foto kita jalan
lagi buat ngelanjutin ke pos watu gede (batu besar) perjalan kali ini gak seberat ke latar ombo
soalnya kata Putra jalannya landai. Dari latar ombo kita Cuma butuh waktu setengah jam. Di watu gede kita Cuma berhenti
sebentar terus jalan lagi. Medan terberat itu dari pos watu gede ke puncuk
soalnya naik banget dan licin. Dari watu gede ke puncak cuaca makin parah
anginnya gede banget dan kabutnya mulai turun. Emang dari bawah kita naik emang
udah mendung. Efek mendung kerasa waktu kita udah setengah jalan. Anginnya
kenceng banget dan berisik, sampek-sampek bisa kebawa angin yang badannya kurus
kayak gue gini. Tapi dengan semangat seolah-olah di atas ada pemandian air
hangat kita sampai puncak dengan selamat dan ganteng.
Sampai atas kita lansung buat tenda dan lansung
masuk karena anginnya mulai gak karuan dan dinginnya kayak di Himalaya. Malam
kita gak berjalan lancar karena angin sama hujannya parah banget hanya sebagian
dari kita yang bias tidur, yang lain tetep terjaga sampai pagi. Jam 5 pagi kita
semua keluar tenda buat masak sarapan sama bikin kopi, tapi semua itu berubah
ketika Negara api monyet menyerang #iniserius. Jadi banyak kera atau
monyet gitu yang berdatangan ke tenda kita dan merebut makanan kita sampai tinggal
dikit, mereka agresif banget kalo makanan yang mereka ambil kita ambil balik,
mereka mengejar kita dengan menggigit atau mencakar kita. Gara-gara itu kita
gak jadi sarapan, kita lansung packing dan milih buat turun.
Turun lebih susah dari pada naik karena kemaren
malem hujan angin, dan pagi ini masih berangin. Kita turun satu per satu,
terpeleset, jatuh itu yang mewarnai turun kita. 1 jam jalan kita sampai di pos
watu gede dan berhenti buat masak sisa makanan yang berhasil kita selamatkan
dari jarah sama kawanan monyet. Kita masak 10 mi instan, dan 2 kornet. Setelah
kenyang kita jalan lagi, perjalanan kita lebih ringan dari pada naik karena
kita bercanda sepanjang jalan. Gak kerasa kita sampai di latar ombo dan disana
kita liat anak pecinta alam lain. Kita ciuman salaman dan saling
bertegur sapa, kita beristirahat sebentar di latar ombo. Kita jalan lagi biar
sampai di bawah gak siang-siang banget, 1 jam jalan kita udah sampai bawaah dan
selamat sampai kos masing-masing. tamat! terima kasih sudah membaca, tinggalin
komen yaaa J
like!
ReplyDeletevisit my new blog sam... thanks
cerpennya ditunggu! haha :DD